Seminar Internasional CommXperience 2025: Menyelami Empat Pilar Masa Depan Komunikasi

ikomupnjatim — Program Studi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur tahun ini kembali menggelar Seminar Internasional CommXperience 2025 dengan tema utama “The Future of Communication”. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom pada tanggal 19-22 Mei 2025. Dengan mengundang mahasiswa, akademisi, dan profesional dari berbagai negara, CommXperience menjadi ajang untuk bersama-sama menyelami arah perkembangan komunikasi di masa depan melalui empat topik utama yang erat kaitannya dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial saat ini.

1. Masa Depan Literasi Digital (The Future Of Digital Literacy)

Pada sesi ini, Dr. Ika Idris dari Monash University, Australia, akan mengajak peserta lebih memahami terkait pentingnya literasi digital, strategi promosi literasi media, dan pendekatan pendidikan untuk menghadapi masa depan digital, termasuk evaluasi kritis informasi daring, ekonomi media digital, dan privasi data. Sesi ini juga menyoroti tantangan literasi digital di Indonesia, seperti kesenjangan digital akibat faktor geografis, sosial ekonomi, dan generasi, serta inisiatif untuk memperluas akses dan pendidikan digital di daerah kurang terpapar.

Peserta akan mendapatkan wawasan mengenai integrasi literasi digital ke dalam kurikulum pendidikan formal, pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas, serta peran pemerintah, institusi pendidikan, media, dan perusahaan teknologi dalam menciptakan masyarakat yang peka akan media digital sekaligus mempertahankan nilai demokrasi dan identitas budaya.

2. Masa Depan Sinema Indonesia (The Future Of Indonesian Cinema)

Menghadirkan Dr. Ekky Imanjaya (Universitas Bina Nusantara, Indonesia) sebagai pembicara, sesi ini akan membahas tren terkini sinema Indonesia, termasuk kebangkitan film lokal dalam dekade terakhir dengan genre unik seperti sinema Islam, horor folklor, animasi, dan drama sosial. Lewat diskusi ini juga akan dibahas peran platform digital dalam distribusi, dinamika antara film komersial dan independen, serta pengakuan internasional. Selain itu, dibahas bagaimana teknologi mempermudah produksi film secara demokratis, mendorong representasi cerita di luar narasi Jakarta-sentris.  

Peserta akan memahami bagaimana sinema Indonesia menyeimbangkan antara mempertahankan keaslian budaya dan menyesuaikan diri dengan permintaan pasar global, serta peluang kerja sama internasional dan penceritaan lintas budaya yang membentuk masa depan industri film nasional.

3. Masa Depan Jurnalisme (The Future Of Journalism) 

Dr. Idil Abdi Othman (University of Leicester, Inggris) pada sesi ini akan membahas dinamika jurnalistik di era digital, termasuk tantangan media tradisional, inovasi dalam produksi berita, dan transformasi ruang redaksi dari dampak penurunan media cetak, serta strategi digital-first pada perusahaan media. Selain itu, bersama beliau juga akan dibahas soal ketegangan antara kecepatan dan akurasi berita 24/7, penanganan misinformasi, upaya pemulihan kepercayaan publik, serta peran jurnalis sebagai kurator informasi di tengah ekosistem media yang terpolarisasi dan keterlibatan audiens.

Peserta akan mendapatkan wawasan baru akan urgensi pengembangan pendidikan jurnalistik yang terus berkembang, guna menyiapkan reporter dengan keterampilan multimedia literasi data, dan kerangka etika yang relevan dengan tantangan digital di samping tetap menjaga nilai jurnalistik.

4. Masa Depan AI dan Praktik Komunikasi (The Future of AI and Communication Practice)

Pada sesi ini, I.G.A.K. Satrya Wibawa (Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO) akan mengajak peserta mendalami dampak kecerdasan buatan (AI) pada praktik komunikasi, mencakup  pertimbangan etis, integrasi AI dalam produksi media dan penargetan audiens, isu kurasi algoritmik, jurnalisme otomatis, deepfake, serta implikasi pada keaslian media. Diskusi juga mencakup kerangka etika penggunaan AI, pendekatan regulasi, dan adaptasi keterampilan profesional di era dominasi AI.

Peserta akan memahami bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan nilai komunikasi yang berpusat pada manusia serta mempertimbangkan persiapan pendidikan untuk generasi berikutnya dari profesional komunikasi untuk menghadapi lanskap yang terintegrasi dengan AI.

___________________

CommXperience 2025 menjadi momentum penting untuk memahami dan berperan aktif dalam menghadapi tantangan serta peluang komunikasi di masa depan yang semakin digital dan kompleks, dengan pendekatan multidisiplin yang mendorong aksi nyata dalam menghadapi perubahan dunia komunikasi. Mari bersama-sama ramaikan momentum berharga ini dengan turut memberikan pemikiran kreatif atau visioner anda dan share informasi tentang Seminar Internasional CommXperience 2025 melalui platform anda sebanyak-banyaknya!  (D)

Penulis: Arini Fitriasmara 
Editor: ‘Indanaa Zulfa