
Ikomupnjatim – Umumnya laboratorium identik dengan eksperimen dan penelitian di bidang sains. Namun, di Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur, laboratorium menjadi wadah pengembangan potensi mahasiswa secara praktis di bidang komunikasi, salah satunya adalah Kinne komunikasi, yang merupakan laboratorium dengan fokus pada pengembangan praktik produksi film.
Kinne Komunikasi awalnya merupakan komunitas independen yang dibentuk oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi dengan minat besar terhadap industri film. Komunitas ini berdiri pada tanggal 14 September tahun 1999 dan seiring berjalannya waktu, pada tahun 2015, komunitas ini diresmikan sebagai salah satu laboratorium di Ilmu Komunikasi.
Sejak saat itu, Kinne Komunikasi telah melahirkan setidaknya lebih dari 10 generasi mahasiswa yang terus berganti setiap tahunnya. Mereka mengembangkan karya film dengan menginisiasi berbagai program inovatif, seperti kelas pelatihan film (Kinne Class), garapan film bersama (Garangan), penayangan dan diskusi film setiap hari rabu yang dikenal dengan program Rabu Sinema.
Berada di gedung FISIP 2, laboratorium ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruangan screening beserta propertinya dan peralatan produksi film, seperti lighting, kamera, reflektor cahaya, tripod, stabilizer kamera, lensa kamera, mikrofon, dan clapper.
“Menurutku lab ini nyaman banget sih, properti dan alatnya juga lengkap, jadi sangat membantu kita waktu produksi film,” ujar Rizky, anggota Kinne Komunikasi.

Setelah melaksanakan proses panjang produksi film, tak jarang hasil karya ini kemudian diikutsertakan dalam berbagai perlombaan festival film, baik lokal maupun nasional.
Salah satu film yang menuai prestasi adalah karya yang berjudul “Welas Asih”. Karya ini berhasil masuk nominasi top 10 ISFF (Indonesia Short Film Festival) 2019 dengan mengalahkan lebih dari 450 peserta yang diadakan oleh SCTV (Surya Citra Televisi) dan Vidio.com. Kurasi dan penilaian film juga dilakukan oleh sederetan aktor dan praktisi ternama seperti Hanung Bramantyo, aktor Reza Rahadian dan masih banyak lainnya.
Pada tahun yang sama, film berjudul “Topeng” juga berhasil meraih juara ketiga pada perlombaan “Gramedia Short Film Festival” yang diselenggarakan oleh Gramedia. Melalui karya dan prestasinya, dapat dilihat bahwa laboratorium ini tidak hanya menjadi ruang belajar, namun juga menjadi ruang lahirnya karya-karya kreatif dari mahasiswa.
Sebagai laboratorium yang sudah berjalan selama lebih dari 25 tahun, Kinne komunikasi diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih besar bagi industri film Indonesia.
“Harapanku buat lab Kinne ke depannya, semoga lab ini dapat berkembang menjadi lebih besar dan berkontribusi pada industri film Indonesia. Sesuai dengan jargon lab Kinne Komunikasi ‘minimalitas jadikan kreativitas tak terbatas’. Semoga ke depannya lebih banyak lagi prestasi yang diraih,” tutup Rizky. (F)
Penulis : Prawira Arya Rajwa
Editor : Putri
#Ikomupnjatim #Kinnekomunikasi #Sinema