
Ikomupnjatim — Magang di Suara Surabaya membuat Chelsy Intania, mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jatim, menemukan pengalaman baru. Ia yang sebelumnya tidak tertarik, kini mempertimbangkan untuk bekerja di media massa.
“Awalnya saya tidak punya ketertarikan di media. Tapi saya yakin, skill humas itu strategis untuk bertahan di industri apa pun,” ungkap Chelsy.
Berbekal latar belakang kehumasan sejak 2016, Chelsy melihat Suara Surabaya sebagai peluang untuk memahami lebih dalam bagaimana media membentuk opini publik. Pengalaman ini menjadi pembeda karena ia tidak hanya terlibat dalam komunikasi eksternal sebagaimana umumnya di dunia kehumasan, melainkan langsung bersentuhan dengan jantung operasional media.
Ekspektasinya terhadap dunia media yang cepat dan dinamis terbukti sesuai. Tantangan terbesar yang ia hadapi adalah beradaptasi dengan alur kerja yang serba cepat, memiliki kepekaan terhadap berita, serta pola kerja yang dapat berubah dalam hitungan menit.
Selama magang, Chelsy dipercaya menangani beragam tugas, baik sebagai content creator maupun gatekeeper. Salah satu pengalaman paling berkesan adalah ketika konten yang ia produksi mengenai klinik ilegal berhasil menarik perhatian luas dengan mencapai lebih dari 2,3 juta penayangan.
“Itu proses yang berat, karena saya harus riset dari banyak sumber untuk memastikan datanya valid,” kenangnya.
Tak hanya dari sisi produksi konten, Chelsy juga mengalami pengalaman emosional saat bertugas di gatekeeper. Ia berinteraksi langsung dengan para pendengar yang kerap membagikan kisah duka, kemarahan, hingga kebahagiaan melalui saluran media.
Meski berasal dari dunia kehumasan, Chelsy menyadari bahwa banyak keterampilan yang tetap relevan dalam industri media. Kemampuan membaca situasi, menyusun pesan secara cepat, memahami audiens, hingga menjalin relasi interpersonal terbukti sangat bermanfaat dalam pembuatan konten dan koordinasi tim.
“Saya tetap cinta humas, tapi sekarang saya juga tertarik untuk terlibat lebih jauh di industri media. Kalau kembali ke humas, saya ingin membawa pendekatan yang lebih cepat, relevan, dan berbasis audiens,” ujarnya.
Bagi Chelsy, pelajaran terpenting dari pengalaman ini adalah pentingnya fleksibilitas, keberanian untuk keluar dari zona nyaman, dan menjaga integritas dalam menyampaikan pesan.
“Pengalaman ini memperkaya saya, dan jadi bekal penting untuk membangun karier yang lebih fleksibel dan relevan ke depannya,” tutupnya. (D)
Penulis : Alifia Fricila Rahman
Editor: Netanya Adel Stephanie