Kiprah Pak Irwan, Kahima Pertama IKOM yang Kini jadi Dosen Inisiator Laboratorium

(Foto: Irwan Dwi Arianto, Sumber: Pribadi)

Ikomupnjatim – Laboratorium Ilmu Komunikasi (Ikom) UPN “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) merupakan saksi sejarah perjalanan program studi ini sejak tahun 1994. Siapa sangka, salah satu dosen Ikom saat ini adalah sosok pelopor dalam kelahiran dan perkembangan laboratorium di Ilmu Komunikasi. 

Irwan Dwi Arianto, mahasiswa angkatan pertama Ikom UPNVJT, yang memulai kiprahnya sebagai ketua Himpunan Mahasiswa (Hima). Dimasa itu, Ia menjadi pelopor terbentuknya komunitas laboratorium pertama di Ikom. 

“Komunitas pertama yang kami bentuk itu Kinne. Jadi kami nontonnya di Bioskop Mitra, dulu masih ada. Diskusinya di Delta atau belakang FIA (Fakultas Ilmu Administrasi, sekarang FISIP) karena kelas dipakai, diusir sama cleaning,” ungkapnya sambil tertawa, mengenang awal mula berdirinya Kinne Komunikasi, komunitas film pertama di Ikom.

Pada 1994, dirinya menyelesaikan masa jabatan di tingkat prodi dan melanjutkan perannya sebagai ketua Senat 1 dan Ketua Umum FIA, sekarang dikenal sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas. Dengan jabatan tersebut, ia menggagas berbagai gerakan transformatif dalam pembentukan komunitas, di antaranya tabloid, majalah, fotografi, radio, dan film.

(Foto: Pak Irwan (kemeja dongker) selaku tim pembentukan UPNTV pertama kali. Sumber: Pribadi)

Peranannya ini menunjukkan kepedulian yang besar terhadap pengembangan diri mahasiswa. Tekad itu ia lanjutkan dengan kembali sebagai dosen, mengajar selama lima tahun sebelum fokus menyelesaikan studi S2 nya.

Dalam masa studi nya, Irwan memperdalam ilmu komunikasi digital dan big data sambil bekerja di beberapa perusahaan teknologi. Masa ini ia jalani selama sembilan tahun, dari 2004 hingga 2014 dipenuhi berbagai eksperimen dan pengalaman praktis.

Setelah kembali dan menjadi dosen tetap pada 2013, ia fokus membangun laboratorium dan transformasi kurikulum digital Ilmu Komunikasi. Ia pun beberapa kali menjabat sebagai kepala laboratorium Ikom, hingga kini menjadi kepala laboratorium Integrasi Digital UPNVJT.

Selama 17 tahun mengabdi, ia telah banyak berkontribusi dalam pengembangan kurikulum komunikasi digital serta pendirian berbagai laboratorium penunjang. Semua perjuangan itu berangkat dari keresahan pribadinya terhadap persaingan lulusan komunikasi dalam menghadapi dunia kerja.

“Kenapa kok semangat membangun lab? Dibelain sampai malam-pagi-malam-pagi. Sebagai alumni komunikasi yang pertama merasakan bagaimana sedihnya kuliah, ketika dapat ilmu, untuk mempraktekkannya tidak ada tempat,” ungkapnya.

Menurutnya, laboratorium merupakan fasilitas belajar yang sangat penting karena dapat menunjang keilmuan yang lengkap, baik teori, praktik, maupun hardskill-softskill yang mumpuni. 

“Sehingga ketika lulus, lengkaplah S1 dengan keterampilan kontemporer berlandaskan big data sehingga akan selalu diserap oleh industri, pemerintahan, dan bisnis,” imbuh dosen bergelar doktor S3 ini.

Dalam sesi wawancara, ia juga menyampaikan harapannya agar baik alumni maupun mahasiswa dapat memanfaatkan semua laboratorium di UPNVJT. Terakhir, dirinya juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada segenap dosen dan mahasiswa yang turut membantu dan menemani perjalanannya selama ini.

 “Semua bisa berjalan atas dukungan dosen dan mahasiswa semua, Pak Irwan hanya merancang. Tanpa dukungan mereka apa gunanya,” pungkasnya menutup sesi wawancara.

Penulis: ‘Indanaa Zulfaa
Editor  : Putri Permatasari