Gelar Uji Publik Otonom, BLM IKOM UPN Jatim Hidupkan Demokrasi Tingkat Prodi

Para pasangan calon Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan calon Ketua BLM Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur saat memaparkan visi misi dalam agenda Uji Publik PEMIRA di Lobby FISIP 2, Kamis (11/12/2025).

Ikomupnjatim– Badan Legislatif Mahasiswa Jurusan (BLM-J) Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur menggelar Uji Publik dalam rangkaian Pemilihan Raya (PEMIRA) periode 2025 di Lobby FISIP 2, Kamis (11/12). Agenda ini menjadi panggung adu gagasan bagi tiga pasangan calon (paslon) Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan satu calon tunggal Ketua BLM di hadapan panelis dosen serta mahasiswa.

Tahun ini, bursa pemilihan Ketua HIMA Ilmu Komunikasi diikuti oleh tiga pasangan calon, yakni paslon nomor urut 1 Husnaldi Nandino & Olga Bernadette Damanik, paslon nomor urut 2 Muhammad Zhafif Najwan Shofia & Dwi Hani Putri, serta paslon nomor urut 3 M Bintang Pratama & Devi Citra Lestari. Sementara kursi Ketua BLM diperebutkan oleh calon tunggal, M Zidan Nurroyyan Giraldi.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan PEMIRA Ilmu Komunikasi kali ini mengambil langkah berani dengan berjalan secara independen atau otonom, terpisah dari agenda pemilihan di tingkat Fakultas (FISIP).

Ketua Umum BLM-J Ilmu Komunikasi, Gavriel Lysander Christiano Udju, menjelaskan bahwa keputusan untuk memisahkan diri dari fakultas didasari oleh keinginan untuk mendekatkan pesta demokrasi ini kepada Keluarga Mahasiswa (KM) Ilmu Komunikasi. Menurutnya, ketika pemilihan digabung dengan fakultas, euforia demokrasi sering kali tidak menyentuh mahasiswa di tingkat program studi (prodi).

“Ketika kita join Pemira di FISIP jadi satu, keresahannya adalah bahwasanya hype-nya ini akan habis di FISIP. Permasalahannya balik lagi, ketika sudah diselenggarakan sama Fakultas, seringkali informasi itu nggak bisa menyerap secara menyeluruh ke Prodi,” ujar Udju.

Udju menegaskan bahwa langkah otonom ini telah dipersiapkan matang melalui pembentukan Undang-Undang Pemira IKOM sebagai landasan hukum. Ia menilai partisipasi mahasiswa dalam uji publik yang digelar mandiri ini justru jauh lebih tinggi dibandingkan saat bergabung dengan fakultas.

Langkah berani BLM untuk menggelar pemilihan secara mandiri ini mendapat apresiasi penuh dari Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi, Dr. Syafrida Nurrachmi Febriyanti, S.Sos., M.Med.Kom. Ia menyoroti peningkatan kualitas demokrasi tahun ini, terutama dari segi jumlah kandidat yang bertarung.

“Saya selalu menyarankan jangan pernah ada satu calon saja. Saya bersyukur hari ini calon Kahima-nya sudah ada tiga pasang. Tahun lalu masih hanya satu pasang,” ungkap Syafrida.

Syafrida menambahkan, bahwa pelaksanaan secara mandiri memungkinkan jadwal yang lebih ideal. Ia mengenang pelaksanaan tahun lalu yang mengikuti jadwal fakultas justru jatuh pada masa liburan semester, sehingga sepi peminat. Ia berharap PEMIRA tahun ini menjadi ajang pembelajaran meritokrasi dan organisasi yang sehat bagi mahasiswa.

Hal senada diungkapkan oleh petahana Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Elang Mas Haryo Kalijaga. Elang menilai kondisi demokrasi di lingkungan prodi saat ini jauh lebih sehat dibandingkan periode sebelumnya di mana ia maju sebagai calon tunggal.

“Tentunya sudah lebih baik daripada tahun kemarin. Dikarenakan pada tahun ini, PEMIRA IKOM, khususnya untuk eksekutif, yaitu Hima, ada 3 paslon. Yang di mana ini sangat menunjang demokrasi, ada lebih daripada satu pilihan,” jelas Elang.

Elang juga menekankan bahwa independensi dari fakultas memberikan fleksibilitas waktu yang krusial. “Tahun kemarin itu sudah sangat telat sekali karena ada di tanggal 27 Desember, di mana itu sudah liburan semester dan juga Natal. Sementara sekarang, alhamdulillah bisa mengundang dosen sebagai panelis dan partisipasi KM jauh lebih banyak,” pungkasnya. (D)

Penulis: Farah Aulia Azzahra
Editor: ‘Indanaa Zulfaa