CIM Creative Agency Tularkan Semangat Memotret Lewat Kuliah Tamu Fotografi Iklan

Kegiatan Kuliah Tamu Kelas Fotografi Iklan Bersama Tim @cim.idn (Dok. Pribadi)

Ikomupnjatim – Carstensz Intekom Mediacorp (CIM), sebuah agensi kreatif yang bergerak di bidang strategi kampanye dan komunikasi hadir sebagai narasumber kuliah tamu fotografi iklan di ruang kelas 303 Gedung Fakultas Ilmu Sosial, Budaya, dan Politik (FISIBP) 2 pada Jumat (3/9).

Dipandu oleh Septinda Jatia, Makara Bayu, dan Ignatius Aditya Pratama, kelas ini tidak hanya membahas teori, tetapi juga memberikan pengalaman langsung yang memicu semangat para mahasiswa. “Tujuannya supaya mahasiswa tidak hanya terpaku pada satu teknik saja, melainkan bisa lebih luas mengeksplorasi gaya dan pendekatan dalam produksi konten,” ujar Septinda.

Ia menjelaskan bahwa esensi utama materi yang mereka bawa adalah memperkenalkan berbagai tipe vokaling atau teknik pengambilan gambar. Menurutnya, mahasiswa perlu memahami perbedaan lensa dan efek visual yang dihasilkan.

Hal senada disampaikan oleh Makara Bayu. Ia menekankan bahwa sesi tersebut bukan sekadar mengajar, melainkan sharing pengalaman. “Teman-teman mahasiswa kan banyak yang sudah eksplor. Jadi kita ingin berbagi, bagaimana pengalaman di dunia kerja bisa relevan dengan apa yang mereka pelajari di kampus,” ungkapnya.

Dalam sesi ini, mahasiswa diajak mengenal berbagai peralatan fotografi, seperti kamera, lensa, tripod, lighting, dan filter lensa. Narasumber juga menjelaskan perbedaan kamera mirrorless APS-C dan Full Frame, jenis lensa berdasarkan focal length, serta memberikan contoh setup gear untuk fotografi iklan.

Selain membahas aspek teknis, Ignatius juga membagikan pengalaman dalam dunia produksi konten. Ia menekankan pentingnya menyusun brief yang jelas sejak awal agar kebutuhan klien dapat terakomodasi.

“Semua harus dirinci sejak pra-produksi, mulai dari alat hingga detail visual. Proses produksi biasanya melalui beberapa tahap: rapat kreatif, pra-produksi, hingga delivery bertahap ke klien,” jelasnya.

Pesan inspiratif juga disampaikan di akhir sesi. Para narasumber menegaskan bahwa keterbatasan alat tidak boleh menjadi penghalang. “Cukup dengan HP pun bisa belajar fotografi, yang penting ada hasrat untuk belajar, tidak ada alasan untuk berhenti,” ungkap Bayu.

Semangat positif itu menular ke mahasiswa. Effa, mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 7 merasa pengalaman hari ini sangat bermanfaat. “Materi ini penting karena tidak berhenti di teori. Semua diajak praktik agar kami benar-benar merasakan serunya memotret,” tuturnya. (D)

Penulis: Farah Aulia Azzahra
Editor: ‘Indanaa Zulfaa