Pengabdian di Gorontalo, Mahasiswi IKOM Wakili UPN “Veteran” Jatim dalam Program KKN 3T

Program Sosialisasi KKN 3T Desa Pentadu Barat, Gorontalo (Dok. Kiki)

Ikomupnjatim – Rizqiyah, Mahasiswi Ilmu Komunikasi terpilih sebagai delegasi UPN “Veteran” Jawa Timur dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 3T. Selama 40 hari, kegiatan pengabdian berlangsung di Desa Pentadu Barat, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Kegiatan ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam mewujudkan pembangunan masyarakat di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi turut bekerja sama selaku pelaksana program.

Bersama 11 rekan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo dan 1 delegasi lain dari UPNVJT, Rizqiyah membentuk beberapa program kerja. Kegiatan disusun dengan menyesuaikan situasi dan kondisi masyarakat agar mampu membantu mengatasi masalah nyata di wilayah setempat.

Salah satu program utama delegasi UPNVJT adalah pelatihan wirausaha, meliputi pembangunan mentalitas wirausaha, hingga digitalisasi UMKM. Program ini dibentuk untuk mendorong produktivitas UMKM dan meningkatkan ekonomi desa.

“Di sini banyak UMKM, maka kami coba dorong produktivitasnya dengan cara diberi sosialisasi tentang motivasi membangun mental wirausaha, juga materi teknis seperti pembuatan platform digital untuk berjualan,” jelas Rizqiyah.

Mahasiswi yang kerap disapa Kiki itu bercerita tentang sambutan hangat masyarakat setempat. Melalui pemuda desa, masyarakat membantu penyediaan transportasi, bantuan kebutuhan, hingga keterlibatan aktif dalam setiap program.

Selain program utama, mahasiswa juga berbaur dalam aktivitas keagamaan dan sosial bersama warga. Salah satunya adalah belajar mengaji bersama anak-anak setiap malam selepas salat Magrib.

Meski terkendala bahasa, masyarakat dan mahasiswa tetap bersinergi mendukung keberhasilan program dengan semangat kebersamaan. “Kendala tersebut tidak menghalangi semangat mahasiswa untuk terus menjalin komunikasi,” ujar Kiki.

Kiki menuturkan bahwa pengabdian di desa memberikan banyak pembelajaran. “Keluar dari zona nyaman membuat saya sadar bahwa pengabdian bisa dilakukan di mana saja, karena setiap tantangan justru menjadi kesempatan untuk berkembang,” tuturnya. (D)

Penulis: Kevin Alifian Putra
Editor: ‘Indanaa Zulfaa