Social Media Landscape, Trend and Recent Issues

Pandemi Covid-19 meningkatkan dan “memaksa” penggunaan online sebagai bagian dari protokol kesehatan membawa konsekuensi perubahan perilaku netizen dalam mengkonsumsi konten. Media sosial juga terus berubah, berkembang dengan berbekal big data yang mereka miliki melalui algoritma sinkronisasi tujuan organisasi dan perilaku netizennya. WFH membawa konsekuensi kaburnya pembagian pekerjaan dan waktu pribadi demikian pula aktivitas media sosial yang juga terjadi penyesuaian mengikuti ritme work from home yang mau tidak mau harus dijalani. Media Sosial berlomba-lomba untuk merubah berbagai fitur mereka dalam menghadapi perubahan perilaku penggunanya terlebih dengan “paksaan kondisi” dimasa Pandemi Covid-19.

Perkembangan Teknologi yang demikian cepat beberapa bulan belakangan ini membawa pengaruh terhadap platform media sosial dan kemunculan kompetitor-kompetitor baru mengharuskan media sosial segera melakukan penyesuaian semisal Facebook yang meluncurkan opsi platform audio saja untuk menyaingi pendatang baru Clubhouse, Twitter dengan “Communities”-nya demikian juga dengan media-media sosial lainnya.

Revolusi media sosial didorong oleh dorongan manusia untuk berkomunikasi dan perkembangan teknologi komunikasi, bagaimana membangun dan memelihara hubungan pribadi dalam skala besar. Social Media sebagaimana didefinisikan oleh Merriam-Webster sebagai forms of electronic communication (such as websites for social networking and microblogging) through which users create online communities to share information, ideas, personal messages, and other content (such as videos), dapat kita lihat sebagai pergeseran kekuatan komunikasi, sosiologis hingga ke pemasaran.

Disadari atau tidak, media sosial dalam kurun waktu sejak tahun 2000-an hingga kini di 2021 telah mengalami berbagai perubahan dari pertukaran informasi termediasi internet, pertemuan virtual, platform ritel hingga ke digital marketing. Bagaimana media sosial mempengaruhi kehidupan miliaran manusia, bagaimana bisnis beradaptasi, bagaimana media massa beradaptasi, bagaimana marketing communication merubah arahnya. Diawali tahun 1969 ketika layanan CompuServe memberikan solusi komunikasi komputer mainframe berorientasi bisnis yang kemudian diperluas ke domain publik pada akhir 1980-an.

Situs web yang seringkali disampaikan sebagai media sosial online pertama adalah Six Degree. Didirikan oleh Andew Weinreich pada Mei 1996, situs ini diluncurkan pada tahun berikutnya dan menggabungkan fitur populer seperti profil, daftar teman dan afiliasi sekola dalam satu layanan. Memiliki jutaan pengguna terdaftar namun dengan terbatasnya jaringan sehingga kurang terhubungnya orang dijaringan internet. Perlu beberapa tahun sebelum infrastruktur internet dapat memenuhi konsep jaringan sosial. Situs ini pada bulan Desember 2000 dijual ke YouthStream Media Network.

sixdegreesscreengrab.jpg

Friendster yang diluncurkan oleh Jonathan Abrams dan Peter Chin pada Maret 2002. Situs yang dibangun atas premis bahwa orang-orang dipisahkan oleh enam derajat. Bagaimana Anda terhubung dengan orang asing, membuat pertemuan dengan orang-orang untuk tidak menjadi terlalu mengintimidasi dan membuat sangat ketagihan. Sayang situs ini banyak mengalami gangguan teknis sehingga banyak pengguna yang kecewa sehingga beralih ke media sosial lainnya. Disamping itu Friendster kurang banyak berinovasi hingga saat Facebook hadir. Friendster dianggap sebagai yang melahirkan gerakan media sosial modern.

Pada tahun 2002. LinkedIn muncul sebagai situs jaringan untuk para profesional karir dan menjadi situs media sosial pilihan bagi pencari kerja. Hal sama yang dilakukan manajer sumber daya manusia untuk mendapatkan kandidat yang memenuhi syarat. Tidak ketinggalan, Google juga berupaya untuk masuk Social Media Landscape dengan Google+ nya yang diluncurkan di tahun 2012. Hal tersebut tidak berlangsung lama, ditutup setelah menemukan pelanggaran data pada tahun 2018. Hingga pertengahan 2021 tercatat Media Sosial di Indonesia didominasi oleh YouTube, Whatsapp, Instagram, Facebook, Twitter dan lain sebagainya.

Dimulai dengan penggunaan desktop atau laptop kemudian bergeser ke tablet dan selular terlebih ketika layanan jaringan internet diperluas hingga kepada peningkatan kemampuan selular menjadi smartphone juga dengan penguatan layanan nir kabel hingga memunculkan layanan-layanan hotspot publik. Smartphone membebaskan pengguna media sosial dari komputer desktop dan laptop terlebih dengan peningkatan teknologi kamera dan memory. Mengalihkan fokus aplikasi selular ke gambar dan video bahkan hingga pengguna akhir bisa melakukan siaran langsung. Aplikasi media sosial yang mobile dengan kekuatan smartphone menjadikan pengguna akhir dapat membawa komunitas mereka ke mana pun mereka pergi. Aplikasi yang dapat menyajikan apa yang dihadapan mereka kepada komunitasnya menghasilkan metode interaksi baru yang sederhana misalnya cara baru membeli barang dan jasa.

Pada awalnya kehadiran media sosial memfasilitasi pengguna akhir untuk terhubung secara digital dengan anggota keluarga, kolega, teman atau orang lain dengan irisan kesamaan yang bisa jadi belum pernah dijumpai sebelumnya hingga meningkatkan jumlah jaringannya. Berkembang hingga menjadi bisnis yang sangat luar biasa mulai dari iklan dengan analisis langsung dan penjualan dengan pembacaan langsung khalayaknya. Membuat Marketing bergerak ke 4.0 dengan fokus yang sangat jauh berbeda.

Visualisasi Media Sosial dalam Jaringan Twitter

Perusahaan bisa belajar dari pesaingnya, mengembangkan dan memelihara hubungan dengan pelanggan, meningkatkan kesadaran merk juga menghasilkan prospek dan peningkatan konversi. Mengambil keuntungan dengan memanfaatkan popularitas media sosial melalui pemanfaatan audiencenya. Melahirkan pemasaran influencer yaitu sejenis pemasaran media sosial yang menggunakan dukungan dan sebutan produk dari influencer (individu yang memiliki pengikut sosial khusus yang dipandang ahli dalam nichenya (ceruk pasar). Influencer media sosial menghabiskan waktu membangun kepercayaan dengan audience mereka. Menemukan influencer dengan audience yang termasuk dalam ceruk konsumen perusahaan tentu sangat menjadi jalan cepat dalam menargetkan pembeli potensial tertentu. Sementara influencer memberi perusahaan lapisan konsumen bawaan, analisis komunikasi big data (ASIGTA) media sosial menyediakan analitik mendalam yang memungkinkan pemasar digital menargetkan kelompok tertentu dengan pendekatan terbaru guna memperoleh insight.

Masa depan media sosial hampir pasti akan dibentuk oleh model bisnis yang berkembag disokong kemajuan teknologi bercerita (komunikasi). Dialektika komunikasi digital menentukan tahap selanjutnya dari revolusi media sosial. Dapat dilihat akan muncul pilihan gerakan menuju layanan berlangganan berbayar di media sosial. Manusia adalah makhluk sosial, netizen adalah manusia. Perdagangan dan teknologi didorong oleh interaksi manusia. Fakta yang akan terus membentuk revolusi media sosial ke dekade berikut dan seterusnya.

Social Media Recent Issues

  1. Facebook announces new business products for personalized messaging.
  2. LinkedIn introduces new business tools to increase brands’ engagement.
  3. Twitter tests topic-based ‘Communities’.
  4. Instagram is developing a new feature to convert Stories to Reels.
  5. TikTok partners with MTV for New ‘Trending: VMA’ Awards.
  6. Instagram reveals how its search algorithms work.
  7. LinkedIn is shutting down LinkedIn Stories.
  8. TikTok opens a quick ‘Promote’ ad option to all business users.
  9. Twitter commerce is on its way.
  10. Goodbye, Stories’ Swipe-Up Links on Instagram.
  11. Facebook Launches Horizon Workrooms, a VR Collaboration and Meeting Platform.
  12. TikTok publishes Creative Solutions Guide and partners with Vimeo and Canva.
  13. Facebook Reels are tested in the US.
  14. LinkedIn Presents a Guide to Effective Brand Building.
  15. Facebook Publishes the Widely Viewed Content Report.
  16. TikTok is testing TikTok Stories.
  17. Twitter is growing into eCommerce by testing a Shop Module.
  18. Facebook Launches Campaign Ideas Generator.
  19. Clubhouse is now open to all users.
  20. The new TikTok ‘Spark’ ads enable brands to boost relevant trending content.
  21. Facebook Launches ‘Soundmojis’ to Messenger.
  22. LinkedIn adds new free courses for digital marketing skills.
  23. Facebook announced the next era of personalized experiences.
  24. TikTok announces Resumes to connect job candidates with recruiters.
  25. Facebook takes social eCommerce to the next level.
  26. Twitter shares key live events this summer.
  27. New report for AR and VR on Facebook.
  28. Pinterest shows new ways to match people’s interests with brands’ offerings.