Jumat (30/07), Program Studi Ilmu Komunikasi telah melakukan survei dan pemetaan awal pada kegiatan program bina desa di Rawa Indah Almour, Bondowoso. Dilaksankan dengan protokol kesehatan, program ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud) melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM).
Diresmikan pada tahun 2017 lampau, Rawa Indah Almour merupakan salah satu lokasi wisata yang terkenal di wilayah alas sumur. Tidak hanya menyajikan keindahan embung di tengah desa, pihak pengelola sengaja membangun kolam renang untuk anak-anak, kios untuk UMKM lokal, penginapan serta situs sejarah Megalithikum. Terus berkembang hingga menarik wisatawan mancanegara, lokasi wisata di tengah desa ini harus siap menghadapi kemandegan. Karena pandemi yang kian memuncak, Rawa Indah Almour berusaha patuh pada peraturan setempat sehingga membatasi pengunjung yang juga berdampak pada pemasukan bagi tempat wisata tersebut.
Dok. Ahmad/Tika
Berjumpa dengan Yani, pengelola Rawa Indah Almour sekaligus Direktur Bumdes, menceritakan kondisi dan situasi yang tengah terjadi. Berusaha bertahan dan tetap menghidup warga sekitar. Karena terpaksa merumahkan 20 kios UMKM di lokasi wisata serta para karyawan lainnya, Yani mengakui harus terus berupaya mencari cara untuk tetap mempertahankan fasilitas wisata di tengah pandemi.
Dok.Ahmad/Tika Dok.Ahmad/Tika
Program Bina Desa ini akan dilaksanakan bersama dengan para mahasiswa Ilmu Komunikasi. Diharapkan melalui program dapat menjadi sarana pembelajaran nyata di lapangan bagi para mahasiswa sekaligus dapat berkontribusi kepada masyarakat setempat.